Kultum Ramadhan 1432 H

KULTUM : Chabib Junaedi
MEMULUNG AYAT AYAT KAUNIYAH
Assalamu 'alaikaum, warohmatullahi, wabarokatuh
Inal hamdalillah
Nahmaduhu, wanastai'nuhu wa nastagrfiruh.
Wana'udzubillahi min sururi anfusina, wa sayyiati a'malina.
Man yahdillahu fala mudhil lalah, wa man yudhlil fala hadiyalah
Wa man yudhlil fala hadiyalah
Asyhadu alla ilaha illa Allah
Wa asyhadu anna muhammadan 'abduhu wa rosuluh
Allahumma sholli 'ala Muhammad wa'ala 'ali Muhammad kama shollaita 'ala
Ibrohim
Wabarik 'ala Muhammad wa 'ala 'ali Muhammad, kama barokta 'ala Ibrohim
Innaka hamidummajid
Yang saya hormati bapak kepala Madrasah, Wakil Kepala Madrasah, Kepala TU, Kepala Jurusan, Kepala Laboratorium, Koordinator Koperasi, Para Wali Kelas, Kepala Pondok Pesantren, Para Guru dan Karyawan. Yang berbahagia dan sekaligus yang saya banggakan ananda siswa siswi kelas 10, 11 dan 12.
Marilah senantiasa kita meningkatkan rasa syukur kepada Allah SWT. Karena berkat rahmat Allah dan Ijin Allah kita pada siang hari ini masih di beri hidup dan kesempatan, Untuk melaksanakan silaturahim, berbagi kasih dan sekaligus mengikuti tolabul ngilmi dalam rangka amaliyah Ramadhan 1432 H.
Salam dan syalawat mari selalu kita sanjungkan kepada junjungan kita, obor penerang kebenaran sepanjang zaman yakni Rasulullah Muhammad SAW.
Pemulung adalah orang yang pekerjaannya mengambil barang atau benda benda yang dianggap sudah tidak dipakai biasanya barang anorganik, yang tersebar dimana saja yang kemudian mendaur ulangnya menjadi barang komodete yang berkwalitas.
Kalau kita lihat para pekerja pemulung ini begitu giat, tanpa mengenal lelah, jujur dan bertanggung jawab.
Pekerja ini sangat berbeda dengan pekerja yang suka meminta minta. Mereka pura pura menjadi orang yang sakit, atau cacat kemudian berekspresi didepan banyak orang yang diharapkan orang lain menjadi iba dan mau memberikan hartanya untuk mereka. Dan merekapun juga menyebar slogan bahwa tangan yang diatas lebih baik dari pada tangan yang dibawah. Sifat peminta minta adalah lambang kemalasan, pembohong besar dan pendolim diri sendiri.
Dari dua contoh fenomena ini, kalian dapat mengambil pelajaran mana yang lebih baik dan berkarakter dalam mendidik diri kita sendiri.
Pemulung adalah pekerja keras, jujur dan berkwalitas sebab pekerja ini penuh diliputi dengan eksplorasi. Namun peminta minta adalah pekerja yang malas, pembohong, miskin kreasi. Dan hidupnya sangat tergantung pada orang lain.
Sebagai siswa kita harus mempunyai jiwa yang seperti pemulung yaitu pekerja keras, berkarakter jujur, kreatif dan senang menjadi penemu ( Peneliti ). Siswa yang baik adalah agen agen pemulung yakni pemulung ilmu pengetahuan atau sain. Dan siswa bukan seorang pengemis, artinya kalau tidak diberi tidak mendatkan apa apa. Demikian pula dalam hal belajar kalau dia tidak diberi catatan pelajaran, tidak diberi jawaban soal dan tidak diberi Nilai yang baik dia sendiri tidak dapat meraih dari semua itu.
Berkaitan dengan masalah Puasa. Apa yang dapat kalian pulung disini ?.
Pernahkan kaliyan befikir mengapa orang diwajibkan untuk berpuasa sebagai sebuah fenomena alam ?
Dalam bahasa Sain puasa itu artinya istirahat. Orang dapat mengantuk, orang merasa lelah dan orang terkena sakit itu semua sebuah fenomena alam, bahwa tubuh ini harus istirahat. Mau apa tidak mau, suka apa tidak suka, dan sempat atau tidak sempat orang harus menuruti ini semua. Model istirahat seperti ini adalah bentuk dari puasa. Khususnya puasa bagi syaraf.
Dengan demikian puasa itu merupakan kebutuhan hidup. Dan orang yang tidak mau berpuasa adalah pelanggar kodrat hidup. Jadi mirip robot.
Kita lihat budaya jawa dalam puasa. Ada yang namanya amati, ada yang namanya tapa, dan ada pula yang namanya mutih dan lain lain.
Kita lihat lagi pada spesies hewan ayam pada saat mengerami telor juga berpuasa, biawak demikian juga berpuasa, ular setelah memperoleh rejeki juga berpuasa.
Jadi mahluk hidup melakukan puasa karena puasa itu suatu kebutuhan. Kebutuhan yang bagaimana yang dimaksudkan itu ? kebutuhan untuk menjaga stabilitas fisik, agar awet muda, tetap cantik dan mempesona, selalu sehat dan memiliki daya tarik yang semakin baik.
Makhluk hidup yang berpuasa maka tubuhnya akan mengalami kenaikan suhu. Dan dari efek kenaikan suhu ini dapat membakar lemat, mengelupaskan kulit dan dar pemanasan itu akan dapat pula mengeluarkan toksin.
Ayam yang mengerami telor maka telor dapat menetas, ular yang berdiam diri di lubang yang dalam maka kulitnya dapat mengelupas dan bila tubuh suhunya naik maka potensialnya bertambah.
Nah kalau kita berpuasa hanya tidak makan, tidak minum dan tidak menuaikan syahwat maka level puasa kita adalah level puasa nada dasar. Atau sama dengan level puasanya hewan. Agar kita puasanya tidak dikatakan sebagai puasa nada dasar atau puasa level hewan maka kita harus kita harus beraktifitas Amaliyah. Apakah itu belajar, kerja, membantu orang lain dan melakukan aktifitas social lainnya.
Dengan demikian puasa yang dikehendaki oleh Al-Qur’an di surah Al-Baqoroh 183 adalah puasa yang dinamis. Puasa yang potensial bukan puasa yang impoten. Puasa yang punya force. Puasa yang punya gaya. Dan tentu saja Amaliyah disini adalah amaliyah yang sudah dicontohkan oleh Rasul. Khususnya dalam hal ibadah.
Coba kalau kita eksplorasi dari surat Al-Bagqoroh 183. Bahwa diwajibkan puasa terutama yang beriman seperti diwajibkan kepada orang orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa.
Pertanyaannya apakah sama orang yang berpuasa dizaman nabi Ibrahim dengan puasa orang orang di jaman akhir ini ? Kan usia orang orang zaman dulu lebih panjang ada yang 900 tahun, 1200 tahun ada yang 2000 tahun. Sedangkan usia orang orang beriman di jaman akhir ini paling tua 120 tahun dan rata rata 65 tahun. Apakah ini adil ?
Jawabannya adil dan lebih banyak usia kebikan hidup orang di jaman akhir ini. Mari kita lihat
Puasa pada zaman dulu sebelum datangnya Rasulallah Muhammad Allah tidak mendatangkan apa yang disebut dengan malam lailatul Qodar. Sedangkan sekarang ada malam lailatul qodar yang sudah dipromosikan Allah pada malam malam ganjil pada sepertiga bulan terakhir puasa ramadhan. Pada malam lailatul Qodar kita akan memperoleh kebaikan yang sama dengan 1000 bulan = 83.3 tahun.
Bila kita hidup katakan 60 tahun, bila aktif puasa sejak usia 20 tahun berarti yang dapat malam lailatul qodar 60 th – 20 th = 40 tahun. Maka nilai hidupnya 40 x 83 th = 3333,3 tahun dan bila ditambah dengan nilai hidup yang 40 th menjadi 3333,3 + 40 th = 3373,3 tahun. Ternyata angka ini lebih besar dari nilai hidup orang orang di zaman nabi Ibrahim yang paling tua 2000 tahun.
Tugas :
1. Apa yang sudah kamu rasakan berpuasa sampai hari ini ?
2. Berikan contoh berbuasa yang level hewan atau nada dasar dan level dinamis
di sekitarmu ?
3. Hitung nilai hidup yang hakiki dari dirimu sendiri ?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MEDAN MAGNET

Alat Alat ukur besaran Pokok ( 7 Besaran Pokok )

Energi Potensial Pegas